Sikap Islam terhadap syair. Sesungguhnya Agama yang mulia ini senantiasa menyeru kepada kebaikan dan keutamaan dan selalu mencegah suatu yang hina. Oleh karena itu Islam akan selalu bersikap kagum terhadap syair-syair yang berisikan kebenaran dan akhlak yang mulia, Rasulullah pernah bersabda (( Sesungguhnya didalam syair terdapat hikmah )), Rasulullah juga pernah meminta Hassan bin Sabit untuk mencela musuh-musuh islam dengan syairnya, beliau berkata (( Celalah mereka dan Jibril bersamamu )) Rasulullah juga pernah merasa kagum dengan syair Hassan bin Sabit yang mencela kaum musyrikin dan berkata (( Hassan telah mencela dengan sangat mengena )), sebagaimana Rasulullah juga pernah memuji syair Umayyah bin Abi As-Sholt, Khonsa’ dan juga Ka’b bin Zuhair dengan Qoasidahnya “Banat Su’ad.” Namun demikian islam memerangi syair-syair yang menghancurkan islam dan mengajak manusia kepada sesuatu yang hina dan menyebabkan kerusakan ditubuh masyarakat. Rasulullah bersabda terkait dengan syair jenis ini (( Lebih baik dada kalian dipenuhi oleh nanah daripada harus dipenuhi dengan syair yang demikian )) Allah berfirman dalam Surat Asy-Syu’ara ayat 224-227 Yang artinya : “Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidakkah kamu melihat bahwa mereka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakannya? Dan mereka pun suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakannya. Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal shaleh serta banyak menyebut Allah. Mereka pun mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman. Adapun orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali. Allah juga berfirman dalam surat Ibrahim: 24-26“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada Setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun Pada periode ini muncul jenis syair baru yaitu syair dakwah islamiyah, syair pembangkit semangat juang, syair untuk mengingat kebaikan para syuhada serta pendeskripsian alat-alat perang. Para periode ini pula jenis-jenis syair yang telah ada sejak zaman Jahiliyah semakin diperkuat dengan ruh islami
"Yang mau guest post di blogger uin dipersilahkan untuk mengirimkan artikel ke bloggeruinjakarta@gmail.com, kami menerima artikel perihal tata cara pengurusan birokrasi.. " semangat!!
Sikap Islam terhadap syair.
BalasHapusSesungguhnya Agama yang mulia ini senantiasa menyeru kepada kebaikan dan keutamaan dan selalu mencegah suatu yang hina. Oleh karena itu Islam akan selalu bersikap kagum terhadap syair-syair yang berisikan kebenaran dan akhlak yang mulia, Rasulullah pernah bersabda (( Sesungguhnya didalam syair terdapat hikmah )), Rasulullah juga pernah meminta Hassan bin Sabit untuk mencela musuh-musuh islam dengan syairnya, beliau berkata (( Celalah mereka dan Jibril bersamamu )) Rasulullah juga pernah merasa kagum dengan syair Hassan bin Sabit yang mencela kaum musyrikin dan berkata (( Hassan telah mencela dengan sangat mengena )), sebagaimana Rasulullah juga pernah memuji syair Umayyah bin Abi As-Sholt, Khonsa’ dan juga Ka’b bin Zuhair dengan Qoasidahnya “Banat Su’ad.”
Namun demikian islam memerangi syair-syair yang menghancurkan islam dan mengajak manusia kepada sesuatu yang hina dan menyebabkan kerusakan ditubuh masyarakat. Rasulullah bersabda terkait dengan syair jenis ini (( Lebih baik dada kalian dipenuhi oleh nanah daripada harus dipenuhi dengan syair yang demikian ))
Allah berfirman dalam Surat Asy-Syu’ara ayat 224-227 Yang artinya : “Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidakkah kamu melihat bahwa mereka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakannya? Dan mereka pun suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakannya. Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal shaleh serta banyak menyebut Allah. Mereka pun mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman. Adapun orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.
Allah juga berfirman dalam surat Ibrahim: 24-26“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada Setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun
Pada periode ini muncul jenis syair baru yaitu syair dakwah islamiyah, syair pembangkit semangat juang, syair untuk mengingat kebaikan para syuhada serta pendeskripsian alat-alat perang. Para periode ini pula jenis-jenis syair yang telah ada sejak zaman Jahiliyah semakin diperkuat dengan ruh islami